Awal mula L'Arc en Ciel terbentuk dimulai dari niatan dua orang anak muda yang ingin membentuk sebuah grup band, Tetsu dan Hiro pada tahun 1991 di Osaka. Pada saat itu, Tetsu berperan sebagai vokalis sekaligus bassis sedangkan Hiro berperan sebagai gitaris.
Pada suatu hari, Tetsu menyaksikan sebuah penampilan grup band Jerusalem's Rod, di mana saat itu Hyde memegang posisi sebagai vokalis di band tersebut. Saat itulah Tetsu merasa bahwa Hyde adalah orang yang pantas untuk mengisi posisi vokalis di grup bandnya. Dan akhirnya setelah melakukan beberapa kali pengamatan dan mengikuti penampilan band yang awalnya bernama Kiddies Bomb dan saat itu Hyde masih memegang posisi sebagai gitaris, Tetsu memutuskan untuk merekrut Hyde dan Pero untuk bergabung dengannya dan membentuk sebuah band bernama L'Arc en Ciel dengan formasi awal yakni Tetsu ( Bass ), Hyde ( Vokal ), Hiro ( Gitar ) dan Pero ( Drum ). Nama L'Arc en Ciel sendiri diambil dari sebuah film Perancis berjudul sama dan memiliki arti Pelangi.
Pada bulan Juni 1992, tepat sebelum L'Arc en Ciel akan memulai demo rekaman, Hiro memutuskan untuk mengundurkan diri. Tak ingin persiapan yang telah mereka lakukan sebelumnya gagal total, akhirnya Tetsu membujuk teman semasa kecilnya, Ken untuk membantu proses penyelesaian rekaman. Meskipun Ken menyanggupinya, nampaknya hal ini menjadi bumerang tersendiri bagi Ken, karena dengan dia memutuskan untuk bergabung dengan L'Arc en Ciel, Ken terpaksa harus meninggalkan bangku kuliahnya dan hal itu membuatnya diusir dari rumah dan tak pernah lagi berhubungan dengan orang tuanya.
Pada tanggal 1 Oktober 1992, mereka merekam VOICE untuk album OMNIBUS CD bertajuk GIMMICK, dan pada tanggal 25 November 1992 mereka merilis single pertama mereka yang berjudul FLOOD OF TEARS.Pada tanggal 30 Desember 1992, lagi-lagi L'Arc en Ciel dibuat kelabakan oleh salah seorang personilnya, yaitu Pero yang tiba-tiba saja mengundurkan diri tepat sesudah penampilan live mereka di Osaka Music Hall. Dan hal itu pada akhirnya membuat Tetsu, yang merupakan pemimpin grup band tersebut, memutuskan untuk hijrah ke Tokyo dan mencari pengganti Pero di sana. Dan di sana pula Tetsu bertemu dengan Sakura, yang kemudian secara resmi bergabung dengan L'Arc en Ciel pada tanggal 16 Januari 1993.
Pada tanggal 10 April 1993, album pertama mereka sebagai band Indies, DUNE dirilis dan berhasil mencapai posisi puncak di Oricon Indies Chart dan hanya dalam tempo 3 bulan, mereka berhasil mencapai penjualan sebesar 20.000 keping CD. Hal itu membuat mereka semakin dikenal dan akhirnya pada bulan September 1993, mereka memutuskan untuk hijrah ke Tokyo guna meningkatkan karier mereka.
Pada bulan Juli, tepatnya 1 Juli 1994, mereka merilis video single mereka yang berjudul NEMURI NI YOSETE, dan pada 14 Juli 1993 mereka kembali merilis album kedua mereka yang sekaligus merupakan album pertama yang berlabel major berjudul TIERRA, yang sekaligus merupakan hari pertama tur SENSE OF TIME. Pada tanggal 9 September 1994 mereka membuat video SIESTA "FILM OF DREAM" yang dikerjakan di luar Jepang, tepatnya di Maroko.Pada tanggal 21 Oktober 1994, single pertama mereka dirilis dengan tajuk BLURRY EYES dan lagu ini dijadikan sebagai soundtrack anime DNA2. Dan pada tanggal 1 Desember 1994, mereka mendirikan fans klub resmi mereka yang diberi nama CIEL.
Pada tanggal 21 Mei 1995, video mereka yang bertajuk AND SHE SAID dirilis dan disusul kemudian oleh single kedua mereka yang berjudul VIVID COLOURS pada tanggal 6 Juli 1995. Album ketiga mereka, HEAVENLY dirilis pada tanggal 1 September 1995. Lalu pada tanggal 21 Oktober 1995 single ketiga mereka berjudul NATSU NO YUUTSU dirilis dan dijadikan sebagai ending themes oleh acara televisi TBS bernama M-Navi.
Single keempat mereka, KAZE NI KIENAIDE ( I'm So Happy ) dirilis pada 8 Juli 1996 dan berhasil menempati posisi keempat pada minggu pertamanya di Oricon Chart. Oktober 1996, single kelima mereka, FLOWER ( SAYONARA ) dirilis dan langsung menempati posisi kelima, disusul kemudian dengan single keenam LIES AND TRUTH ( SAI WA NAGERARETA ) yang langsung menempati posisi keenam.
Tanggal 12 Desember 1996, album keempat mereka yang bertajuk TRUE dirilis. Album ini merupakan album tersukses selama 5 tahun terakhir perjalanan karir mereka, karena pada minggu pertamanya album tersebut berhasil meraih posisi runner up dan posisi jawara pada minggu keenam.
Pada bulan April 1997, karier mereka kembali mengalami goncangan yang cukup menyentak baik bagi personil, manajemen maupun fans mereka. Sakura, yang merupakan drummer mereka terpaksa didepak dari band tersebut setelah terkait dengan kasus kepemilikan dan penggunaan narkotika serta obat-obatan terlarang. Hal ini berimbas pada pembatalan seluruh jadwal yang diagendakan dan bahkan semua merchandise mereka ditarik dari pasaran. Dan Hyde merupakan orang yang paling terpukul dengan kepergian Sakura dikarenakan Sakura merupakan sahabat terdekat baginya.
Setelah kepergian Sakura, Tetsu segera mengambil ancang-ancang dengan segera mencari penggantinya. Pada saat itu ia tertarik dengan permainan Yukihiro, mantan drummer ZI:KILL dan DIE IN CRIES, yang mana kedua band tersebut telah bubar. Setelah perkenalan yang lebih mendalam, di mana saat itu Tetsu menceritakan kejadian yang menimpa bandnya pada Yukihiro, bak gayung bersambut, Yukihiro lantas menawarkan bantuan untuk ikut ambil bagian dalam penyelesaian rekaman NIJI.Akhirnya pada tanggal 17 Oktober 1997, single mereka yang bertajuk NIJI, dilempar ke pasaran. Niji sendiri dalam Bahasa Jepang berarti pelangi ( makna yang sama dengan L'Arc en Ciel dalam Bahasa Perancis ). Selama kurun waktu 1997, Yukihiro berperan sebagai Additional Player dan baru bergabung dengan L'Arc en Ciel pada 1 Januari 1998.
Bangkit dari keterpurukan setelah ditinggalkan oleh Sakura, L'Arc en Ciel ( yang oleh orang Jepang dibaca Laruku ) kembali muncul secara resmi lewat konser mereka yang bertajuk REINCARNATION pada 13 Desember 1997. Saat itu personel mereka terdiri dari 3 personil tetap yaitu Hyde ( vokal ), Tetsu ( bass ) dan Ken ( gitar ) serta satu personel tambahan ( additional player ), yaitu Yukihiro, di mana Yukihiro sendiri baru bergabung secara resmi menjadi personil tetap L'Arc en Ciel pada 1 Januari 1998.
Kepergian Sakura dan kedatangan Yukihiro membawa polemik tersendiri bagi L'Arc en Ciel. Ada yang pro, ada pula yang kontra. Bagi mereka yang pro Yukihiro, mereka merasa kedatangan Yukihiro telah memberikan warna baru bagi L'Arc en Ciel, salah satunya adalah merubah image feminin yang melekat pada L'Arc en Ciel menjadi lebih maskulin. Sementara bagi mereka yang kontra dengan Yukihiro lebih disebabkan image Sakura sudah terlanjur melekat dalam benak mereka.
Meskipun kejadian yang mencoreng L'Arc en Ciel serta pergantian personel telah membuat pro dan kontra di kalangan penggemarnya, nampaknya hal tersebut tidak lantas membuat mereka kehilangan penggemarnya. Justru pada tahun 1998 merupakan tahun keemasan bagi mereka, karena pada tahun ini mereka menerima banyak penghargaan dan kesuksesan tersendiri bagi mereka.
Single mereka yang dirilis langsung menempati posisi puncak maupun angka penjualan yang fantastis. Tentu saja hal ini terbilang menggembirakan bagi mereka. Adapun penghargaan yang berhasil mereka raih adalah Golden Arrow ke-36 dari Asahi TV pada 1 Maret 1998, Japanesse Gold Disk ke-13 dari NHK, di mana ketiga single mereka, Honey, Kasou dan Snow Drop menyabet gelar "Song of the Year" dan terakhir album HEART memperoleh penghargaan "Rock Album of the Year".





